*** Assalaamu'alaikum *** Selamat Datang di Rumah Maya Kami *** Yoroshiku Onegaishimasu ***

Minggu, 07 Agustus 2011

Ayo Perawat Indonesia Rasakan Tantangan Baru di Jepang!

Sejak tahun 2004 Pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan Jepang telah menjajaki kerjasama dalam kerangka IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership). IJEPA ditandatangani oleh Presiden SBY dan Perdana Menteri Shinzo Abe. Manfaat yang didapatkan secara detail bisa dilihat di link berikut ini: http://www.indonesianembassy.jp/perdagangan/manfaat_epa.pdf

Salah satu poin penting IJEPA adalah bahwa setiap tahun Indonesia wajib mengirimkan tenaga formal dengan latar pendidikan perawat minimal D-3 untuk mengisi jabatan sebagai perawat di rumah sakit (kangoshi) dengan pengalaman klinik minimal 2 tahun dan perawat panti jompo (kaigofukushishi) dengan tanpa pengalaman dan fresh graduated welcomed.

Melalui tulisan ini saya akan menceritakan beberapa hal mengenai perawat di Jepang, khususnya kangoshi. Secara prinsip terdapat perbedaan antara kangoshi dan kaigofukushishi di Jepang. Kangoshi harus memiliki lisensi perawat Jepang dan kaigofukushishi bisa diisi oleh jabatan non-keperawatan. Mengapa harus berlisensi? Hal ini karena semua tenaga kerja perawat dari luar Jepang harus dapat bekerja sesuai dengan kode etik, hak dan kewajiban perawat di Jepang. Lisensi tersebut diperoleh melalui ujian nasional perawat Jepang yang diselenggarakan setahun sekali di Bulan Februari.

Kenapa Jepang membutuhkan perawat dari luar?

Saat ini Jepang sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan perawat di dalam negeri. Idealnya 1 perawat menangani 1 pasien. Jauh-jauh hari Jepang telah memperkirakan hal tersebut akan terjadi pada tahun 2050 dengan kejadian baby boom di tahun 70-80-an dan angka kelahiran yang terus menurun dimana 1 keluarga rata-rata hanya memiliki 1-2 anak. Jumlah ini akan semakin menurun mengingat trend yang berkembang saat ini bahwa warga Jepang cenderung tidak mau menikah, karena berbagai alasan seperti biaya hidup yang mahal dan gaya hidup. Kalaupun menikah, pasangan baru Jepang ingin menikmati kehidupan tanpa anak. Oleh karena itu, diperkirakan piramida penduduk jepang akan menjadi piramida penduduk tua dengan asumsi bahwa orang tua di Jepang berumur sekitar 80-90 tahun. Usia tua tersebut tentu memiliki kencenderungan didera penyakit kronis yang membutuhkan perawatan cepat dan ekstra.

Apa saja fasilitas perawat Jepang?
Standar gaji perawat Jepang untuk pegawai baru adalah Rp 40-50 juta/per bulan. Besarnya akan terus meningkat sesuai dengan lama pengabdian dan tunjangan beberapa ruang khusus. Dalam kerangka IJEPA perawat Indonesia akan didukung rumah sakit guna melewati ujian perawat. Sebelum kelulusan perawat Indonesia hanya bekerja selama setengah hari jam kerja. Contoh kegiatan perawat belum berlisensi untuk jam kerja dari pukul 09.00-16.30 dengan waktu istirahat selama 1 jam. Kegiatan mulai pukul 09.00-12.00 adalah membantu activity daily living pasien. Setelah itu adalah waktu belajar sampai dengan pukul 16.30. Kegiatan lainnya tergantung dari rumah sakit yang bersangkutan. Ada rumah sakit yang memasukkan perawat Indonesia ke sekolah perawat Jepang. Rumah sakit lain menerapkan in house training alias mendatangkan guru privat.
Gaji perawat yang belum berlisensi adalah antara Rp 15-20 juta tergantung fasilitas yang diberikan rumah sakit. Semakin banyak fasilitas, semakin sedikit  gaji yang didapatkan. Dalam hal ini gaji yang diterima merupakan gaji bersih sudah termasuk makan 3x, apartemen, sepeda, laptop, dsb.
Dalam proses mengambil lisensi perawat, perawat Indonesia diberikan kesempatan sebanyak 4 kali selama 4 tahun. Terkait hal ini visa perawat Indonesia biasanya 4 tahun. Apabila gagal berkali-kali, setelah 4 tahun akan dipulangkan ke Indonesia. 

Bagaimana dengan perawat muslim?
Bagi pekerja muslimin tidak menjadi masalah. Jepang merupakan negara yang terbuka terhadap agama selama tidak melanggar hukum nasional Jepang. Masyarakatnya pun sangat menghormati pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadahnya. Pekerja muslim dapat memilih menu makan, bahkan waktu dan tempat ibadah. Diperlukan kekonsistenan untuk urusan ini termasuk jago bahasa Jepang untuk memintanya.

Berikut video perawat di rumah sakit saya yang telah lulus ujian perawat. Gajinya sudah standar orang Jepang, dapat masuk sistem shift.  Jadi kalau dipadatkan, dalam sebulan hanya bekerja +2 minggu 3 hari. Silahkan waktu yang tersisa dapat untuk pulang kampung atau jalan2 ke negara lain. Umroh apalagi.
http://www.youtube.com/watch?v=eF9rlXNqpAo&feature=related
Video perawat yang baru dalam proses alias belum lulus:

Bagaimana caranya mendaftar jadi perawat?
Untuk kangoshi bisa dilihat disitus:

Semoga Alloh memberikan manfaat dan barokah, amin

Penulis: Sakura Mbahman Osaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar