*** Assalaamu'alaikum *** Selamat Datang di Rumah Maya Kami *** Yoroshiku Onegaishimasu ***

Senin, 10 Oktober 2011

Arti Sebuah Shiawase (Kabahagian)

Apakah arti sebuah shiawase/kebahagian menurut anda? Apakah kehidupan keseharian anda Shiawase ataukah selalu saja mengeluh dan mengeluh? Saya ingin sedikit cerita tentang pengalaman saya selama bekerja dengan orang Jepang. Saya pernah bertanya pada Sacho (bos) saya. Menurut anda apa arti shiawase?

Tanpa berpikir panjang sacho saya langsung menjawab "Punya banyak uang, sehingga bisa membeli apapun". Kemudian sacho kembali bertanya:
"Mengapa muslim itu mendokusai?"
1. Memberikan uang kepada orang miskin atau orang yang membutuhkan, sehingga orang miskin tersebut tidak mau berusaha dan malas untuk bekerja.
2. Dilarang minum bir, sake, makan daging babi, sex bebas. mendokusai na omaera (ribet banget sih kalian)
3. Harus sholat 5 waktu dan puasa. 
"Membuang waktu saja. Kalian itu hidupnya tidak shiawase sama sekali ya?" katanya bos saya.

Namun saya langsung membalikkannya kepada dia, sacho sekarang uangnya banyak apakah sudah shiawase? Saya dibandingkan dengan  sacho, uang sacho jauh lebih banyak tapi kenyataannya bagaimana? Banyak yang sacho pikirkan, mulai dari hutang, masalah kerjaan (untung dan rugi), menghabiskan uang untuk mabuk dengan client berjuta-juta, merokok yang bisa merusak kesehatan, kerja dari pagi sampai larut malam (kurushiiii na), sedangkan kita mengerjakan amalan dalam Islam tidak kurushii sama sekali kan teman-teman? Justru hati kita tenang insya Allah.

Sacho akhirnya sedikit tersinggung dan bilang: "Kamu tidak pernah merasakan bagaimana enaknya nomikai (pesta minum-minuman keras), makanya kamu bilang begitu.
Iya mungkin enak, tapi kan itu hanya sesaat. Astagfirllah haladzim..
Hehehe, jadi intinya jangan hanya memikirkan dunia dunia dan dunia saja (okane okane). Kita harus BERSYUKUR karena telah di beri kesehatan, yang tidak ternilai harganya. Istri, anak dan keluarga yang sholehah yang sayang kepada kita, serta diberi rizki yang cukup. Beruntunglah orang yang dapat memperbanyak infak tetapi tidak mempunyai hutang, karena sesuai janji Allah akan membalas berlipat ganda. Contoh kecil seperti bos saya yang terlihat uangnya banyak namun hutangnya bermilyar-milyar. Kalau dihitung uangnya mungkin minus. Uang memang perlu, tapi jangan lupa menyisihkan untuk infak dan selalu bersyukur. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua Amin.
Penulis: Sakura Mbahman Nagoya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar