*** Assalaamu'alaikum *** Selamat Datang di Rumah Maya Kami *** Yoroshiku Onegaishimasu ***

Jumat, 09 Juli 2010

Tai Bonjrot


Jaman dahulu kala, seorang tamu berpakaian lusuh berkunjung ke suatu desa untuk sekedar mendapat tempat berteduh dan beristirahat. Kondisinya yang lusuh tentu saja menyebabkan penduduk desa menjadi risih. Orang-orang desa pun segera menutup pintu tanda tak menyambut sang tamu.
Jaga niat, jaga hati! Alloh Maha Mengetahui Segalanya!

Namun beruntung di salah sudut desa, seorang penduduk yang berhati emas, bersahaja, dan terbuka mempersilahkan sang tamu bermalam di rumahnya.
Dia berniat memuliakan sang tamu dan menghormatinya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sang tamu pun dilayani, ditempatkan di suatu kamar khusus, bahkan diberi makan malam yang “diusahakan dicari-carikan di warung setempat”, mengingat kehidupannya yang juga pas-pasan. Tiba pada suatu malam, sang tamu mendadak ingin buang hajat / buang air besar, perutnya terasa agak sakit. Mungkin, sebab hidangan makan malam yang sedikit pedas.
"Maaf Pak, perut saya terasa mulas-mulas, adakah kamar kecil di sini?”, tanya sang tamu.
“Wah, penduduk desa sini biasanya kalau perlu MCK ya pergi ke sungai,” jawab penduduk desa.
“Penduduk desa ini orang-orangnya miskin, tidak banyak yang memiliki kamar mandi,” tambahnya sambil berpikir-pikir. “Hm … gimana ya … saya khawatir kalau nanti pergi ke sungai di malam gelap gulita ini akan banyak binatang-binatang berbahaya. Begini saja Pak, silakan buang hajatnya di kamar saja, besok pagi akan saya bersihkan, tak apa-apa kok".
"Wah, begitu ya pak, saya merasa tidak enak sama bapak, malah merepotkan saja, maaf ya pak", kata sang tamu dengan tidak enak hati.
"Tidak usah sungkan-sungkan Pak, sungainya jauh, daripada nanti ada apa-apa", kata penduduk desa menimpali. Akhirnya beraklah sang tamu di dalam kamar tersebut. Keesokan harinya, sang tamu pun berterima kasih dan mohon pamit kepada penduduk desa tersebut. Kala membersihkan kamar, setelah sang tamu pergi, penduduk desa mencari-cari kotoran/buang air besarnya sang tamu. Sudut demi sudut ditengok, tetap tiada hasil. Namun, betapa terkejutnya penduduk desa itu, ketika menemukan gundukan kekuning-kuningan bersinar bagaikan emas di pojokan kolong tempat tidur. “Emas, benar, ini emas,” teriak penduduk desa tersebut. Tentu saja berita ini segera menyebar ke penjuru desa dan kehebohan pun terjadi. Ada yang senang, menyesal, juga ada yang menaruh iri pada tetangganya tadi.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, hingga suatu saat desa ini pun kembali kedatangan tamu yang lusuh. Masih segar dalam ingatan mereka terhadap tetangganya yang dulu pernah menjamu tamu dan mendapatkan emas. Mereka pun berharap demikian. Dengan suka cita mereka menawarkan sang tamu untuk menginap di rumahnya, bahkan sempat beradu mulut, berebut kesempatan. Setelah menentukan pilihan, sang tamu dipersiapkan kamar khusus yang sangat bagus, dijamu dengan makanan yang mewah. Tak ketinggalan makanan yang sangat pedas sambil penuh harap sang tamu mulas-mulas. Ada tongseng, sate, gule, tengkleng segala, dan lain-lain.

Benar ternyata para pembaca sekalian. Malam itu sang tamu tersebut merasa mulas dan minta ijin ke kamar kecil.
“Pak, mohon maaf, adakah kamar kecil di sini, perut saya terasa mulas sekali,” ucap sang tamu. Sebenarnya penduduk desa yang kaya ini memiliki beberapa kamar
mandi dan WC, tetapi dia justru mempersilahkan sang tamu untuk berak di kamarnya saja. “Semoga jadi emas,” piker penduduk desa.
"Sudah Pak, berak saja di kamar. Besok saya bersihkan", begitu kata si penduduk desa.
Keesokan paginya, sang tamu mohon pamit. Seperginya tamu tersebut, penduduk desa segera lari ke kamar tempat sang tamu tidur, dan tergesa-gesa mencari gundukan emas tersebut.
“Di mana ya,” katanya penuh harap.

Ternyata, tidak ada emas sedikitpun. Harapan pun berujung nista. Yang ada hanyalah TAI BONJROT, bekas makanan pedas tadi malam. Setumpuk kotoran manusia yang berwarna kuning bercampur cabe merahnya tongseng, tengkleng, dan sebangsanya.

Itulah para pembaca sekalian, balada TAI BONJROT. Suatu hasil yang akan diterima seseorang yang bukan mencari pahala, namun ada udang di balik batu, alias berharap mendapatkan harta, bukan mendapatkan ganjaran di sisi Alloh. Semoga Alloh paring manfaat dan barokah (sumber: bagusalfa@ … dengan sedikit editing)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar