*** Assalaamu'alaikum *** Selamat Datang di Rumah Maya Kami *** Yoroshiku Onegaishimasu ***

Jumat, 06 Mei 2011

Dosa Besar vs Dosa Kecil Nonton Video Porno

Terbaca di sebuah surat kabar, seseorang sedang mengomentari rekannya yang kedapatan menonton video porno saat bekerja. ’’Dia kan tidak melakukan dosa besar. Menonton video porno itu bukanlah dosa besar, seperti membunuh, berzina, syirik dan durhaka kepada orang tua, cuma nyrempet aja. Kita harus bisa profesional lah’’

Adakah seperti itu?  Yang namanya dosa, ya tetep dosa tho :) 

Sadar atau tidak sadar, fenomena meremehkan dosa kecil banyak terjadi. Padahal kalau sudah berani meremehkan dosa-dosa yang kecil, sedikit demi sedikit dosa yang lebih besar pun akan berani dicoba.

Alkisah hiduplah seorang pemuda yang sangat mencintai seorang gadis. Dia ingin sekali menjadikan gadis pujaannya sebagai pasangan hidup. Suatu hari dia berusaha menjumpai si gadis dan mengutarakan isi hatinya. Singkat cerita, anggukkan si gadis didapatkannya sebagai tanda setuju atas harapan sang pemuda. Namun ternyata belum selesai, gayung bersambut itu disertai persyaratan yang sangat berat. Si gadis memohon sang pemuda untuk mensekutukan kepada Allah. Kaget bukan kepalang, sang pemuda dengan serta merta menolaknya, karena perbuatan syirik merupakan dosa yang sangat besar.

Sang pemuda  tidak menyerah  begitu saja. Dia tetap ingin menjadikan si gadis sebagai pasangan hidupnya. Si gadis pun memberikan persyaratan lain kepada Sang pemuda. Ia keluar sebentar dan segera datang dengan membawa seorang bayi. Tiba-tiba dia meminta sang pemuda untuk membunuh bayi tersebut. "Membunuh??? Tidak, tidak," tolak sang pemuda dengan keras syarat yang kedua. Membunuh adalah dosa besar. 

Setelah lolos dari dua dosa besar, akhirnya si gadis mengajak sang pemuda untuk berhubungan badan tanpa menikah terlebih dahulu. Si gadis nampaknya tahu kalau sang pemuda sangat mencintainya. Ia pun menguji sang pemuda sesuai dengan yang banyak dilakukan pemuda jaman sekarang: ML. Apa yang terjadi? Walaupun sang pemuda sangat mencintai si gadis, tetapi dosa besar zina akibat berhubungan tanpa ikatan pernikahan, begitu kuat mendorong sang pemuda untuk menolak permintaan ketiga si gadis pujaannya. Berat sekali rasanya ujian yang ketiga ini.

Akhirnya si gadis memberikan satu lagi persyaratan yang dianggapnya hanyalah sebuah dosa kecil. Si gadis membawakan minuman arak dan memberikannya kepada sang pemuda. “Minumlah,” pinta si gadis.
“Hm … ini dosa kecil, bisa di taubati dibanding dengan tiga persyaratan sebelumnya,” pikir sang pemuda. 
Tanpa pikir panjang, sang pemuda pun meminumnya. Tak lama kemudian, ia terlena dan mabuk berat akibat meminum arak. Dia pun akhirnya menzinai si gadis pujaannya, membunuh juga sang bayi dan mensekutukan Allah, Zat yang menciptakannya. Na’udzubillaahi mindzalika.

Para pembaca yang budiman, mari janganlah kita sekali-kali berani meremehkan dosa-dosa kecil. Sekali berbuat jadi keasyikan rasanya, akhirnya jadi terlena. Hati menjadi lupa dan akhirnya berani melakukan dosa-dosa besar yang dilarang agama. Semoga Alloh SWT menguatkan keimanan kita sehingga tidak mudah tergoda melakukan dosa sekecil apapun, amin.

Penulis: Sakura Mbahman Nagoya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar